Monday, April 23, 2012

Listrik Indonesia dan Malaysia


majalahseru.com - Mulai 2015, PT PLN (Persero) berencana untuk mengimpor listrik dari Malaysia untuk kebutuhan pelanggan PLN di Kalimantan. Ternyata listrik asal Malaysia jauh lebih murah.

Direktur Perencanaan dan Manajemen Risiko PLN, Murtaqi Syamsuddin mengatakan listrik yang bakal dibeli PLN dari Malaysia jauh lebih murah. Listrik Malaysia harganya 9 sen (Rp 810) per Kwh.

PLN berencana untuk membeli listrik dari Malaysia selama 5 tahun pada kontrak awalnya. Pembelian listrik dari Malaysia ini dilakukan untuk kebutuhan pelanggan di Kalimantan dan bisa memperkuat cadangan listrik PLN.

"Pembelian listrik juga berguna untuk memperkuat cadangan kami, sehingga pada saat peak bisa sangat membantu. kalau bisa hari ini beli, harganya mungkin sekitar 9 sen per kwh sementara kalau kita produksi saat ini Rp 3.000 per kwh, jauh perbedaannya," jelas Murtaqi di kantor Ditjen Listrik, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Jumat (20/4/2012).

Sebelumnya, Dirjen Listrik Kementerian ESDM Djarman menjelaskan saat ini kebutuhan listrik di daerah perbatasan cukup besar. Jadi PLN boleh mengimpor listrik asalkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2012 soal jual-beli listrik.

Rencananya PLN akan mulai mengimpor listrik dari Malaysia pada 2015. Saat ini jaringan untuk mengimpor listrik dari Sarawak sedang disiapkan.

PLN mengimpor listrik dari Sarawak karena selain lokasi dekat, harga listrik dari daerah tersebut juga lebih murah. Pemerintah yakin, bila proses pembelian ini terealisasi, bisa menghemat biaya operasional.

"Harganya lebih murah. Di daerah Kalimantan dan perbatasan sekitarnya yang dekat Malaysia butuh suplai listrik karena rata-rata masih menggunakan BBM fosil," ujar Jarman.

Jarman menambahkan, saat ini pasca terbitnya PP Nomor 42/2012, baru daerah Kalimantan Barat yang melakukan proses pembelian listrik. Namun, pemerintah masih tetap mengupayakan daerah perbatasan lain bila kekurangan pasokan listrik.

No comments:

Post a Comment