Apalagi, pasca kekalahan Samsung di pengadilan federal di San Jose, Amerika Serikat dan diharuskan membayar ganti rugi sejumlah hampir Rp10 triliun, tentu membuat Samsung harus lebih gencar melancarkan serangan-serangan sambil melakukan counter. Dan kegigihan produsen asal Korea Selatan ini membuahkan hasil dengan naiknya angka penjualan sebesar 7% justru pasca putusan pengadilan tersebut.
Nah kali ini Samsung lagi-lagi meledek calon pengguna iPhone 5 yang rela mengantri hingga belasan jam namun mendiskusikan fitur yang 'melemahkan' Apple iPhone 5, seperti; layar yang lebih besar (video #1, detik ke-7) dan audio jack yang dipindah ke body bawah (video #2 detik ke -7).
Di sisi lain wanita yang mengantre berjam-jam lamanya seprti terpesona oleh fitur S-Beam saat kedua pengguna Samsung Galaxy S III men-share data mereka (video #1, detik ke-11). Seperti yang kita tahu hanya dengan menyentuhkan bagian belakang (back to back) kedua smartphone Galaxy S III (video #1, detik ke-10), maka fitur ini dapat men-share data kontak, gambar, musik dan video bahkan dokumen.
Ada yang unik di video #2 ini mulai dari detik pertama seorang pria menyebutkan "dejavu" sebanyak 5 kali. Dejavu sendiri berasal dari kata Deja vu yang dalam bahasa Perancis berarti pernah melihat. Jadi maksudnya seolah-olah pria itu telah melihat iPhone 5 ini, yang diisyaratkan bahwa iPhone 5 ini hampir tidak ada bedanya dengan iPhone 4S, alias fiturnya hanya itu-itu saja.
Kalau di detik ke-10 ada dialog menarik, di mana orang yang duduk di sebelah pemuda yang menggunakan Samsung Galaxy S III mengira pemuda tersebut "kembali" ke iPhone. Tapi si pemuda malah membantah dan mengatakan, "No, I love the S III. It's awesome..." (Tidak, saya sangat menyukai S III. Mengagumkan kok..)
Dan rupanya pemuda tersebut men-joki antrian kedua orangtuanya, supaya tetap ada di baris antrian mereka. Ini mendatangkan kesan bahwa smartphone Apple ini hanya cocok bagi orang tua (baca: orang berumur).
Video#1 Iklan Samsung Sindir iPhone 5
Video#2 Iklan Samsung Sindir iPhone 5
No comments:
Post a Comment